Guna meningkatkan keprofesian dosen UPN “Veteran” Jawa Timur (UPNVJT) sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Surabaya dan Jawa Timur berperan dalam menyediakan SDM unggul guna menjawab tantangan pembangunan mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Lembaga Sertifikasi Profesi yang ada di UPN Jatim berafiliasi kepada Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dimana keberadaannya bertugas untuk melakukan sertifikasi terutama kepada mahasiswa hasil pendidikan internal di UPNVJT terkait skema-skema kompetensi yang spesifik sesuai bidangnya. Hal ini bertujuan agar saat lulus nanti, mahasiswa telah memiliki kompetensi spesifik yang dibuktikan dengan sertifikasi kompetensi sehingga dapat bersaing dan sukses menembus dunia kerja.
Pelaksanaan Kegiatan bekerja sama antara LSP UPN “Veteran” Jawa Timur dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menyelenggarakan pelatihan dan asesmen calon asesor kompetensi bagi dosen di lingkungan program studi Agroteknologi. Pelatihan dibuka secara langsung oleh Ketua LSPO dan pelaksanaan pelatihan dipandu oleh Asesor yang terafiliasi dengan BNSP.
Kegiatan pelatihan bagi dosen Agroteknologi berlangsung selama tiga hari mulai dari Kamis-Sabtu, 22-24 September diikuti oleh 10 dosen Agroteknologi dan dipandu oleh Asesor yang berasal dari LSPO dan LSP Koperasi Nusantara. Dalam kegiatan ini peserta memperoleh pembekalan baik itu teori dan praktik simulasi tentang pelaksanaan sertifikasi kompetensi.
Setelah MC menyampaikan susunan acara maka kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, lagu Mars Bela Negara, dan pembacaan doa. Kegiatan selanjutnya yaitu laporan ketua LSP UPNVJT Dr.Gideon Setyo Budiwijtaksono, MSi., CFra, CRA, CR, sambutan dari Ketua LSPO Agus Juliantono SKM menyampaikan bahwa BNSP bertugas untuk meningkatkan mutu kompetensi SDM di Indonesia agar dapat bersaing di dunia kerja baik di dalam dan di luar negeri. Peran LSP terutama yang berada di lembaga pendidikan contohnya LSP UPNVJT sangat penting terutama dalam melakukan asesmen kompetensi kepada mahasiswa hasil pendidikan sendiri sehingga saat lulus sudah memiliki sertifikat kompetensi yang akan berguna untuk menembus dunia kerja.
Kegiatan selanjutnya, peserta dibagi ke dalam tiga kelas yaitu Fasilitator Pertanian Organik Tanaman dan Asisten Pengendali OPT dimana masing- masing kelas dipandu oleh Asesor. Selama dua hari, Jumat – Sabtu, peserta memperoleh materi tentang apa itu asesmen kompetensi dan apa saja aktifitas yang dilakukan oleh seorang asesor kompetensi. Pada materi hari pertama, peserta memperoleh materi tentang teori dari masing-masing kompetensi.
Pada materi kedua merupakan ujian praktik dari masing-masing peserta dalam memahami teori yang telah disampaikan pada hari sebelumnya. Pada ujian ini asesor melihat langsung apakah peserta pelatihan sudah mahir dan kompeten terhadap masing -masing kompetensinya. Dengan demikian asesor akan merasa yakin untuk merekomendasikan kepada BNSP untuk menerbitkan sertifikat kompeten.