Berangkat dari pemikiran bahwa kearifan lokal yang berangsur ditinggalkan sebab adanya pengaruh teknologi dan perubahan iklim yang ekstrim sulit untuk diprediksi. Sementara petani dan masyarakat pedalaman masih mengalami ketertinggalan teknologi di bidang pertanian. Sehingga timbullah pertanyaan Benarkah Kearifan Lokal yang beragam di Indonesia merupakan salah satu kunci pengembangan Pertanian Berlanjut?
Kearifan lokal dan pertanian berkelanjutan merupakan suatu kombinasi yang baik dalam pengembangan pertanian di Indonesia. Ekoefisiensi dari kombinasi keduanya mampu menciptakan keseimbangan suatu sistem baik secara fungsi produksi dan proteksi bagi lingkungan dan masyarakat. Sub tema pada seminar ini adalah (1) Pengelolaan Tanah dan air (2) Manajemen Tanaman Sehat (3) Bioteknologi Pertanian dan Lingkungan (4) Sosial Ekonomi Pertanian.
Kegiatan “Seminar Nasional Agroteknologi Tahun 2022” dilaksanakan pada hari Sabtu, 22 Oktober 2022 secara luring berlokasi di Bumi Resort Hotel, Surabaya, Jawa Timur. Rangkaian acara seminar nasional Program Studi Agroteknologi Fakultas pertanian UPN “Veteran” jawa Timur telah terselenggara, yang dimulai dari pembukaan oleh Ibu Dekan Fakultas pertanian, Dr. Ir. R.A Nora Augustien, MP.
Kegiatan Seminar Nasional Agroteknologi dimaksudkan untuk mengkaji berbagai informasi mengenai peran kearifan lokal di bidang pertanian dalam menanggulangi perubahan pasca pandemi dimana untuk mencapai produksi pertanian yang optimal, sehingga ketahanan pangan nasional dapat segera diwujudkan. Kegiatan seminar yang akan dilaksanakan diharapkan dapat memberikan informasi kepada berbagai pihak mengenai peran pranata mangsa untuk menjawab perubahan iklim. Sedangkan tujuan Seminar Nasional :
Agroteknologi adalah :
a. Sebagai sarana dialog interaktif beberapa pihak yang menekuni bidang Pertanian.
b. Mengomunikasikan dan mendiskusikan hasil penelitian mengenai isu perubahan iklim yang sedang terjadi.
c. Menyebarluaskan hasil penelitian dan pengetahuan tentang ilmu pranata mangsa.
d. Terjalinnya jaringan informasi lintas sektoral (praktisi, akademisi, pengusaha dan pemerhati) dalam mewujudkan produksi pertanian yang meningkat dan berkualitas.
Dilanjutkan dengan pemaparan oleh 3 narasumber, yang pertama Dr. Ir. Catur Hermanto, MP. Beliau menyampaikan tentang kondisi pertanian Indonesia saat ini, Indonesia meiliki potensi yang besar untuk pertanian namun memiliki
Batasan Batasan seperti luasan lahan kepemilikan, akses lahan yang tidak mudah, dan kondisi hama penyakit yang siklusnya tidak terputus.
a. Ketidakselarasan antara pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan pangan. Beberapa hal yang dapat dikembangkan adalah peningkatan produktitas dan indeks pertanaman, menurunkan konsumsi perkapita dan
food waste.
b. Tantangan perkembangan pertanian di Indonesia adalah alih fungsi lahan, kekurangan sumberdaya air, degradasi lahan, ledakan OPT. dari kesemuanya dapat diatasi dengan konsep pertanian berkelanjutan berbasis Sumberdaya
local dengan beberapa hal yang dapat dikembangkan :- Maksimal Sumberdaya air, Mutiple cropping, pemanfaarn energi alam, maksimalkan peran sumberdaya biologi, teknologi pertanian organic, LEISA ( Low External Input of Sustainable Agriculture), Bioindustri, Pertanian Presisi dan Paranoto mongso.
Narasumber kedua, Dr. Ir. Rossyda Priyadharsini, MP. Menyampaikan tentang permasalahan pertanian yang saat ini tengah dihadapi. Degradasi lahan menjadi salah satu permasalahan utama di dunia pertanian Indonesia. Hal ini banyak disebabkan karena adanya miss management yang tidak memperhatikan karakteristik lahan. Kearifan local menjadi salah satu potensi perbaikan lahan, Filosofi Hamemayu Hayuning Buwono merupakan selogan dimana berarti menggali potensi nilai luhur dari local. Traditional knowledge dan indigenous knowledge perlu digali kembali dalam pengelolaan lingkungan. Contoh kearifan local yang mendukung pertanian berlanjut adalah system pola tanam tumpang sari dan pengelolaan lahan miring dengan teras iring atau sabuk gunung. Kearifan lokal untuk sistem pertanian berkelanjutanbertujuan meninggakan daya tahan terhadap variabilitas dan meningkatkan hasil.
Narasumber ketiga, Riza Arief Purtanto, Ph.D menyampaikan tentang pemanfaatan Bioteknologi untuk pengembangan kualitas komoditas kelapa sawit diindonesia. Perat Bioteknologi dalam pertanian berkelanjutan berbasis kaerifan local adalah untuk mempertahan tanaman local sehingga memiliki daya tahan tumbuh dan kualitas hasil yang lebih baik.